Ilustrasi kamar hotel. (Foto: davidlee770924/Pixabay
Perusahaan rintisan asal India yang bergerak di bidang properti penginapan, Oyo mengatakan layananya banyak digunakan oleh milenial Indonesia penyuka liburan.
Ceountry business development head of Oyo Indonesia, Agus Hartono Wijaya mengatakan hal itu dilihat berdasarkan banyaknya milenial Indonesia yang bermalam di hotel atau guest house yang bermitra dengan Oyo.
"Milenial itu hobi jalan-jalan, ditambah sekarang apa-apa pakai ponsel karena teknologi sudah makin berkembang," kata Country Business Development Head of OYO Indonesia, Agus Hartono Wijaya kepada awak media di Jakarta, Rabu (4/9).
Maka dari itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap ribuan mitra bisnisnya, Oyo meluncurkan sebuah aplikasi bernama OPEN (Oyo Partner Engagement Network) yang merupakan sebuah program dedikasi jangka panjang untuk mitra pemilik hotel guna mempercepat pertumbuhan bisnis mereka.Kendati demikian, saat ditanya soal berapa data pengguna 'milenial' Oyo dan di wilayah mana saja, Agus tidak menjawab dengan pasti. Namun, dia mengatakan saat ini jumlah kamar yang disewakan (okupansi) mitra Oyo telah mencapai 75 persen hingga 80 persen.
"Okupansi sekitar 75 sampai 80 persen secara umum, tapi ini tergantung musim ya kadang rendah. Karena kalau kita lihat daerah dan properti unit, masing-masing punya karakter sendiri-sendiri," tutur Agus.
Pada kesempatan yang sama, pendiri sekaligus CEO Oyo Ritesh Agarwal pun menyatakan pasar Indonesia menjadi kunci pertumbuhan perusahaan. Sebab, OYO telah berhasil menggandeng 1.200 pemilik hotel yang tersebar di 100 kota di Indonesia.
"Kami berharap dengan program OPEN dapat meningkatkan kerjasama dan hubungan baik kami dengan mitra pemilik hotel di Indonesia. Sehingga kami bersama-sama mampu memberikan pengalaman menginap berkualitas dengan harga kompetitif untuk semua kalangan," jelas Ritesh.
Selain di Indonesia, Oyo telah hadir di lebih dari 800 kota di 80 negara seperti Inggris, Amerika, India, China, Malaysia, Nepal, Arab Saudi, Filipina, dan Jepang. Perusahaan juga didukung oleh sejumlah investor yakni Softbank, Sequoia Capital, Lightspeed Ventures, Hero Enterprise, dan China Lodging Group.
Sebelumnya sempat tersiar kabar bahwa perusahaan ride hailing Grab dilaporkan berniat mengucurkan dana sebesar US$100 juta atau senilai Rp1,4 triliun kepada Oyo. Kedua perusahaan tersebut juga menargetkan Indonesia sebagai pasar utama mereka.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190904185912-185-427576/startup-hotel-asal-india-sasar-milenial-penyuka-plesir