Grab for Good Tingkatkan Perekonomian Kota Surabaya

Grab for Good Tingkatkan Perekonomian Kota Surabaya Grab ingin membangun platform yang inklusif dan berkomitmen untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan kepada masyarakat. (Foto: Grab)

Komitmen Grab untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menyambut ekonomi digital terus dilakukan melalui program Grab for Good.

Deputy Head of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Reinata Munusamy mengatakan Grab terus berkomitmen untuk membawa dampak positif dari teknologi untuk Indonesia dengan meningkatkan inklusi dan literasi digital.

Salah satunya, adalah memberdayakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil serta membangun angkatan kerja yang siap menyambut masa depan.


"Indonesia siap menjadi salah satu ekonomi terbesar di Asia, namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh bersama Indonesia yang tengah tumbuh. Grab ingin membangun sebuah platform yang inklusif, dan telah menjadi komitmen kami untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negara tempat kami beroperasi," ujar Tirza saat di Surabaya, Senin (4/11).

Potensi teknologi digital, lanjut Tirza, menjadi landasan pembangunan ekonomi yang inklusif bagi usaha kecil dan mereka yang selama belum cukup terlayani oleh sistem yang ada.

Terlebih saat ini teknologi dan model bisnis Grab yang memungkinkan orang dengan disabilitas tetap menjadi tenaga kerja produktif dan makin mandiri. Grab tengah mengembangkan platform dan prosedur operasi standar agar lebih banyak orang tuli dapat menjadi mitra pengemudi.

"Peningkatan proses dan sejumlah fitur baru akan ditambahkan ke dalam aplikasi Grab untuk memudahkan mitra pengemudi berkomunikasi dengan para pelanggan, melalui fitur pesan instan khusus. Selain itu, Grab juga akan melakukan serangkaian pelatihan bulanan untuk memastikan mitra pengemudi dapat melayani pelanggan penyandang disabilitas."

Peningkatan Kesejahteraan

Sementara itu, Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengungkapkan terdapat peningkatan kesejahteraan masyarakat dari sisi konsumen berupa surplus konsumen yang dirasakan oleh konsumen GrabBike dan GrabCar sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

"Kita bisa melihat bagaimana Grab memberikan peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, termasuk Surabaya, untuk mengambil peran dalam ekonomi digital. Pertumbuhan ekonomi ini harus bisa dinikmati oleh setiap orang dari berbagai kalangan di Indonesia, mulai dari bisnis-bisnis skala kecil hingga masyarakat umum, dengan memastikan setiap pihak benar-benar menjalankan fungsinya," ujar Yose Rizal.

sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191104184815-190-445548/grab-for-good-tingkatkan-perekonomian-kota-surabaya
Share:

Tips Hindari Spyware Pegasus, Pembobol Whatsapp Asal Israel


Tips Hindari Spyware Pegasus, Pembobol Whatsapp Asal Israel Ilustrasi peretas Whatsapp. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Malware (Malicious Software), program perusak sekaligus penyusup atau mata-mata (spyware) buatan NSO Group bernama Pegasus beberapa waktu lalu menyerang sejumlah pihak dan meretas beberapa perangkat.

Pegasus hanya perlu melakukan panggilan telepon WhatsApp kemudian dapat mengaktifkan kamera, mikrofon, dan mengambil data-data pribadi pemilik ponsel.

Dilansir dari The Vergespyware ini sangat berbahaya dan berbeda dari malware pada umumnya. Pengirim tak perlu mengangkat panggilan WhatsApp atau bahkan mengklik tautan untuk membuka akses bagi malware tersebut. Pegasus dirancang sedemikian rupa agar tak dapat terlihat jejaknya.

Facebook selaku pemilik WhatsApp kemudian menggugat NSO Group dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan malware untuk meretas ponsel 1.400 orang dari 20 negara dan melakukan pengawasan.

Di tahun 2016, malware NSO ini pernah menyerang seorang aktivis HAM asal Uni Emirat Arab bernama Ahmed Manshoor dan belasan jurnalis termasuk jurnalis televisi asal Meksiko Carmen Aristegui yang tengah melakukan investigasi terhadap skandal yang melibatkan Presiden Meksiko.

NSO kemudian menyanggah tuduhan Facebook tersebut dan mengklaim bahwa teknologi buatannya tidak dirancang untuk menargetkan pihak manapun, melainkan digunakan untuk kepentingan pemerintah dalam mengatasi ancaman terorisme.

Beberapa hal tentu dapat dilakukan untuk mencegah spyware asal Israel ini menyerang perangkat Anda.


Lakukan pembaruan aplikasi dan sistem operasi (OS) pada perangkat

Facebook mengatakan bahwa cara paling tepat saat ini adalah dengan menggunakan versi terbaru dari aplikasinya. Selain aplikasi, menggunakan OS yang paling baru juga menjadi salah satu cara untuk menghindari serangan malware. Tiap pembaruan OS biasanya juga akan memperbarui celah keamanan pada ponsel.

"Selalu gunakan WhatsApp versi terbaru dan perbarui sistem operasi seluler Anda untuk menerima perlindungan keamanan terbaru," kata WhatsApp dikutip dari NDTV.

Pasang aplikasi keamanan

Aplikasi Android yang menawarkan perlindungan keamanan merupakan salah satu solusi untuk menghindari perangkat dari aksi peretasan. Sebelum mengunduh, pastikan aplikasi tersebut aman dan telah terpercaya.

Hal tersebut sayangnya tak tersedia pada pengguna Apple. Produsen iPhone dan iPad tersebut meyakini bahwa produknya terbebas dari jeratan malware. Namun saat info ini beredar, Apple merespons dengan melakukan pembaruan keamanan pada iOS 9.3.5.

Menurut Kaspersky, tidak ada yang dapat menjamin perangkat apapun dapat terbebas dari malware. Jika pengguna Apple telah menggunakan iOS terbaru dan tidak menerima pesan peringatan, kemungkinan besar perangkat terbebas dari Pegasus.

Hindari membuka tautan dari sumber yang tak dikenal

Pegasus memang menyerang target melalui panggilan telepon WhatsApp. Hanya saja tak dapat dipungkiri jika serangan malware kerap dikirim melalui tautan.

Apabila menerima tautan dari sumber yang tidak diketahui, sebaiknya pikir ulang untuk membukanya.

Hindari penggunaan WhatsApp sementara

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC Pratama Persadha saat diwawancarai oleh CNNIndonesia.com menjelaskan bahwa sebenarnya saat ini sangat sulit untuk menghindari kemungkinan serangan malware.

Pegasus sendiri hanya membutuhkan nomor telepon target. Ponsel bisa jadi terhindar dari Pegasus jika nomor yang digunakan tak diketahui oleh orang lain.

Pratama kemudian menyarankan pengguna WhatsApp untuk menghindari aplikasi tersebut seperti yang pernah disampaikan oleh founder Telegram Paul Durov. Menurutnya Whatsapp sejak awal memang tak serius membangun keamanan pada aplikasinya, bahkan setelah diakuisisi oleh perusahaan Mark Zuckerberg tersebut.


sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191104130344-185-445428/tips-hindari-spyware-pegasus-pembobol-whatsapp-asal-israel
Share:

Microsoft Edge Punya Logo Baru yang Lebih Modern


Microsoft Edge Punya Logo Baru yang Lebih Modern Ilustrasi microsoft edge. (CNN Indonesia/Mundri Winanto)

Microsoft resmi mengganti logo untuk produk browser Edge yakni, Internet Explore. Perusahaan tetap mempertahankan huruf 'e' namun dengan diberi sentuhan yang lebih modern.

Dilansir The Verge, logo baru Internet Explore itu merupakan bagian dari permainan selancar yang ada di dalam fitur Microsoft Edge versi Canary. Sebab, huruf 'e' didesain seperti gelombang dengan gradasi warna biru, biru toska, dan hijau muda.




Digantinya logo Internet Explorer ini menyusul perilisan Microsoft Edge versi beta yang dibangun di atas teknologi Chromium atau proyek peramban web open source milik Google pada Agustus lalu, seperti dikutip CNET.

Saat ini, Microsoft Edge versi beta hanya dapat dinikmati oleh pengguna Windows 7, Windows 10, dan MacOS.

"Perilisan Microsoft Edge yang dibangun di atas teknologi Chromium, menandakan bahwa kami siap untuk menerima audiens yang lebih besar dan membantu untuk meningkatkan kualitas browser kami," kata Wakil Presiden Microsoft Windows Experiences, Joe Belfiore.

Lebih lanjut, Belfiore berharap Microsoft Edge versi Chromium dapat dirilis secara masif akhir 2019 atau awal 2020 mendatang.

Menilik kilas balik Windows Internet Explorer, peramban web gratis milik Microsoft ini telah digunakan secara luas sejak 1999 oleh Thomas Reardon. Namun, kejayaan Internet Explorer mulai dibayang-bayangi oleh Mozilla Firefox dan Opera.

Rencana perusahaan membangun Microsoft Edge dengan teknologi Chromium disebut-sebut menjadi strategi Internet Explorer untuk tetap 'eksis'. Nantinya, browser terbaru Edge pun tersedia untuk perangkat ponsel Android dan iOS.

Selain itu, tersiar kabar bahwa Microsoft akan mengadakan konferensi di Orlando, Amerika Serikat pekan depan yang diharapkan membahas lebih banyak tentang Microsoft Edge dan logo barunya.

Share:

Pemerintah Berencana Bangun Pusat Data Cloud Pada 2022


Pemerintah Berencana Bangun Pusat Data Cloud Pada 2022 Ilustrasi komputer. (KaboomPics)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan pemerintah berencana membangun pusat data untuk layanan komputasi awan (cloud) di Indonesia.

Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan rencana ini dicanangkan untuk menjaga agar data-data strategis atau data risiko tinggi tetap tersimpan di Indonesia.


Pemerintah disebut akan membangun empat pusat data yang akan selesai pada 2022. Terkait dana dari empat pusat data tersebut, Semuel mengatakan dana tersebut ada di Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.


"Pemerintah akan membangun ini dalam waktu dekat. Lingkup publik itu data pemerintah akan banyak. Pemerintah akan membangun cloud sekarang lagi direncanakan, akan beroperasi 2022," kata Semuel dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor Kemenkominfo, Senin (4/11).

Lebih lanjut, Semuel mengatakan pembangunan pusat data ini untuk mengantisipasi banyaknya data risiko tinggi yang disimpan oleh PSE Lingkup Publik di Indonesia.

"Data pemerintah ini akan banyak jadi kami juga mengantisipasi bahwa nanti ada banyak PSE Lingkup Publik itu perlu menaruh di luar sistemnya pemerintah," kata Semuel.

Semuel mengatakan pembangunan pusat data sudah bersinergi dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

"Jadi cloud-nya pemerintah, punya pemerintah, dikelola pemerintah. Cloud ini untuk apa, untuk data data strategis dan juga untuk layanan layanan umum," kata Semuel

PSE Lingkup Publik adalah penyelenggaraan Sistem Elektronik oleh Instansi Penyelenggara Negara atau institusi yang ditunjuk oleh Instansi Penyelenggara Negara.

Ia mengatakan apabila PSE Layanan Publik ingin menyimpan data di pihak ketiga, ia harus mengklasifikasi data terlebih dahulu. Kemudian data strategis juga harus dienkripsi terlebih dahulu.

"Kalau dia adalah data strategis harus di pemerintah, kalau tinggi harus dia enkripsi, karena keamanannya harus dijaga," kata Semuel.


sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191104222721-185-445602/pemerintah-berencana-bangun-pusat-data-cloud-pada-2022
Share:

Facebook-Twitter Ogah Respons Aturan Denda Rp100 Juta Kominfo


Facebook-Twitter Ogah Respons Aturan Denda Rp100 Juta Kominfo Ilustrasi facebook. (CNN Indonesia/Harvey Darian)

Dua platform media sosial, Facebook dan Twitter belum mau memberikan komentar soal aturan denda Rp100 juta hingga Rp500 juta jika masih ditemukan konten negatif yang beredar di dalam platform mereka.

"Saat ini, belum ada tanggapan mengenai itu," kata Communication Lead Facebook Indonesia Putri Dewanti saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (4/11).

Senada dengan Twitter, CNNIndonesia.com sudah berupaya untuk meminta tanggapan Communications Manager Country Business Head Twitter Indonesia Cipluk Carlita. Namun, belum ada jawaban.


Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan melayangkan denda sekitar Rp100 juta hingga Rp500 juta per konten negatif yang ditemukan di penyedia sistem elektronik (PSE) seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.

Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 soal Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE).

"Dengan adanya PP ini nanti PSE seperti Facebook, Twitter harus aktif memblokir konten-konten negatif yang sudah diklasifikasi di UU ITE. Denda dari Rp100 sampai Rp500 juta per konten," kata Dirjen Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan saat diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9, di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (4/11).

Jika merujuk pada UU ITE, muatan yang dilarang terkait tindakan asusila, berita bohong, dan konten berbau SARA. Terkait penegakan hukum, Kemenkominfo akan melakukan patroli dan akan menerima aduan dari pemerintah.

"Kita tetap melakukan patroli terkait denda ini. Saya akan hitung per kontennya," ujar Semuel.

Selain itu, Semuel menyebut aturan ini akan berlaku pada 2021 akhir. Dia pun meyakini dengan adanya PP ini, nantinya keberadaan konten-konten negatif di dunia maya bisa ditekan.

Di sisi lain, Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) menyebut PP Nomor 71 Tahun 2019 malah menyulitkan penegakan hukum ketika membutuhkan data yang tersimpan di luar negeri.

Pasalnya, hampir semua negara mempunyai aturan dan yuridiksinya masing-masing. Ketua ACCI Alex Budiyanto mengatakan perusahaan over the top (OTT) bisa berlindung di balik hukum di negaranya.

"Penegakan hukum tidak bisa efektif karena perusahaan OTT bisa berkilah dengan berbagai argumentasi hukum sehingga hukum Indonesia tidak bisa atau tidak berlaku untuk menjangkaunya," kata Alex saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (1/11) lalu.


sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191104194033-185-445568/facebook-twitter-ogah-respons-aturan-denda-rp100-juta-kominfo
Share:

Recent Posts