Rudiantara: Bisnis Jadi Alasan Operator Belum Konsolidasi


Rudiantara: Bisnis Jadi Alasan Operator Belum Konsolidasi Menkominfo Rudiantara. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebut faktor bisnis menjadi kendala operator telekomunikasi belum mau melakukan konsolidasi.

Dia menilai operator menaruh perhatian apakah setelah melakukan konsolidasi, terjadi penguatan neraca saldo (balance sheet) atau tidak.

"Bisnis, lah. Nanti akibatnya ke balance sheet [neraca saldo], makin kuat atau tidak," kata Rudiantara di The Ballroom Djakarta Theater XXI, Jakarta, Kamis (13/9).

Rudiantara meyakini konsolidasi mendorong neraca saldo operator menguat dan terus tumbuh.

"Kita kan mengharapkan kalau terjadi konsolidasi atau strukturasi, apapun namanya balance sheet-nya menguat agar kapasitasnya terus tumbuh. Kalau mau konsolidasi tapi tidak merubah balance sheet-nya, untuk apa saya mengubah konsolidasi," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Chief RA ini menambahkan bisnis tidak hanya terkait 'nilai', tetapi juga siapa pengendali dan operator telekomunikasi mana yang akan bertaha saat terjadi konsolidasi.

"Iya, mereka kalau mau bicara nilai berapa, ini saja sebetulnya. Artinya, untuk menentukan siapa pengendalinya dan nanti surviving operator [operator yang bertahan hidup] itu siapa," ucapnya.

Kemenkominfo melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah menyiapkan tiga opsi kepemilikan spektrum frekuensi jika terjadi konsolidasi. BRTI bakal menyertakan kepemilikan frekuensi ke dalam Peraturan Menteri (Permen) yang mengatur soal konsolidasi.

"Pertama frekuensi seluruhnya dikembalikan ke operator. Kedua sebagian frekuensi ditarik sebagian kemudian dilelang. Ketiga adalah sebagian ditarik kemudian ditahan dulu sembari menunggu evaluasi dari Kemkominfo," ujar Ketua BRTI sekaligus Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI), Ismail.

Terkait poin ketiga, Ismail menjelaskan sebagian frekuensi akan ditahan terlebih dahulu sembari menunggu evaluasi pemerintah. Evaluasi yang dimaksud adalah perhitungan bisnis kedua operator.

Penetapan frekuensi sendiri sebetulnya sudah diatur dalam Undang-undang Telekomunikasi Tahun 1999 yang mengamanatkan frekuensi adalah milik negara. Oleh karena itu, jika satu operator berhenti beroperasi karena diakuisisi atau pailit, maka frekuensi operator harus dikembalikan kepada pemerintah.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190912204937-213-430059/rudiantara-bisnis-jadi-alasan-operator-belum-konsolidasi
Share:

Jajal Internet 'Ngebut' 5G di Seoul, Kecepatan Unduh 523 Mbps


Jajal Internet 'Ngebut' 5G di Seoul, Kecepatan Unduh 523 Mbps Korea Selatan merupakan salah satu negara yang telah melakukan komersialisasi jaringan 5G. Negara asal Samsung Electronic ini menjadi salah satu pionir bersama Jepang dan China di Asia. (CNN Indonesia/Jonathan Patrick)

Korea Selatan menjadi salah satu negara di Asia yang telah mengkomersialisasi jaringan 5G. Selain Korsel, teknologi telekomunikasi generasi kelima ini juga telah dikomersialisasi di China dan Jepang.

CNNIndonesia.com mendapat kesempatan menjajal teknologi 5G di Negeri Ginseng dengan kecepatan hingga 10 kali lipat dari 4G. Pengguna dijanjikan merasakan pengalaman akses internet mulus untuk mendukung produktivtias dan hiburan.

Sotetsu Hotels The Splaisir Seoul Myeong-Dong menjadi lokasi pertama merasakan sensasi akses internet 5G. Hasil tes kecepatan internet menggunakan aplikasi Ookla Speedtest mencatat kecepatan unduh mencapai 523 Mbps dan unggah 58,5 Mbps.


Akan tetapi, kecepatan unduh kelas 'sultan' tersebut tak bertahan dan terus menurun menjadi 492 Mbps.

CNNIndonesia.com kemudian menjajal akses internet di lokasi kedua, Gangchon Rail Bike, Chunceon. Berbeda dengan pengalaman menjajal 5G di lokasi pertama, indikator sinyal di tempat yang berjarak 78 km dengan waktu perjalan 90 menit dari Seoul ini justru drop menjadi 4G.

Tak mengherankan jika lokasi kedua akses internet 'hanya' 4G, lantaran teknologi 5G baru tersedia dan difokuskan di Seoul.

Padahal di Chunceon terdapat tempat wisata legendaris Pulau Nami yang menjadi lokasi syuting drama 'Winter Sonata'. Lagi-lagi di lokasi yang berada jauh dari Seoul ini, CNNIndonesia.com tak menemui ketersediaan 5G.

Masih penasaran dengan kecepatan akses 5G, CNNIndonesia.com kembali ke jantung kota Seoul. Kali ini objek terkenal Seoul Tower menjadi lokasi uji coba akses internet 5G.

Menggunakan ponsel Galaxy Note 10, indikator menunjukkan ketersediaan jaringan 5G. Akan tetapi, hasil pengetesan kecepatan 5G menggunakan operator KT hanya berada di kisaran 187 Mbps untuk unduh dan 69,7 Mbps untuk unggah.

Jajal Internet 'Ngebut' 5G di Seoul, Kecepatan Unduh 523 MbpsPerbandingan kecepatan internet 5G di Seoul. (Foto: CNN Indonesia/Jonathan Patrick)
Jika diubah menggunakan jaringan 4G, kecepatan unduh tercatat 70,1 Mbps dan unggah 69,4 Mbps. Di lokasi yang sama kecepatan unduh 5G kembali drop hingga mencapai 1,03 Mbps unggah dan unduh mencapai 0,44 Mbps.

Dengan kata lain, jaringan 4G justru bisa mengalahkan 5G apabila kecepatan unduhan berada di kisaran 1 Mbps dan unggahan di kisaran 0,44 Mbps.

Product Marketing Samsung Electronics Indonesia M. Taufiq Furqan berusaha untuk menjawab permasalahan ini. Menurutnya, jangkauan jaringan 5G memang lebih kecil dibandingkan 4G sehingga sulit untuk menembus penghalang berupa tembok hingga kontur alam seperti lembah dan pegunungan.

Untuk mengatasi hal tersebut, ia mengatakan letak BTS (base transceiver station) harus strategis agar banyak orang bisa mengakses jaringan 5G.

"Frekuensi untuk 5G sendiri memang lebih tinggi dibandingkan teknologi sebelumnya, di atas 3,6GHz, kalau 4G seperti di Indonesia di 1800MHz. Semakin tinggi frekuensi, semakin kecil jangkauannya, dan lebih sulit untuk menembus halangan," ujarnya di Seoul, Korea Selatan.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190920163016-213-432338/jajal-internet-ngebut-5g-di-seoul-kecepatan-unduh-523-mbps
Share:

Telkomsel Blokir Akses Internet di Wamena


Telkomsel Blokir Akses Internet di Wamena Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

Telkomsel telah membatasi layanan data telekomunikasi di Wamena, Papua mulai Senin, (23/9). Pembatasan ini dilakukan sejalan dengan arahan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) karena adanya kerusuhan di Wamena, Papua.

VP Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin mengungkap perusahaan telah mengikuti arahan pemerintah.

"Menindaklanjuti arahan dari Kemenkominfo pada hari Senin, 23 September 2019 mengenai pemblokiran sementara layanan Data Telekomunikasi di kota Wamena, maka Telkomsel sebagai operator penyedia layanan telekomunikasi mengikuti perintah yang telah ditetapkan pemerintah tersebut," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (23/9).

Denny menambahkan untuk sementara kantor layanan Telkom Group di Wamena tidak akan beroperasi hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Namun, pelanggan dapat memanfaatkan layanan call center di nomor 188.

Denny pun menjelaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemda, POLRI, TNI, Kemenkominfo, serta aparat setempat untuk mengambil tindakan preventif melakukan pengamanan aset serta fasilitas pendukung alat produksi di wilayah Wamena.

"Kami berharap agar situasi di kota Wamena semakin kondusif," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara disebut telah memberi arahan kepada operator untuk melakukan pembatasan akses internet di Wamena. Operator juga telah melakukan pembatasan akses internet tersebut.

"Barusan dapat update Pak Menteri sudah meminta operator untuk pembatasan layanan data di Wamena dan sudah dilakukan oleh operator," kata Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu dalam pesan singkat, Senin (23/9).


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190923173420-213-433085/telkomsel-blokir-akses-internet-di-wamena
Share:

Pengamat: Kominfo Harus Cerdas Hadapi Internet Papua


Pengamat: Kominfo Harus Cerdas Hadapi Internet Papua Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali melakukan pembatasan layanan internet di Wamena menyusul kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Pengamat Teknologi Informatika ICT Institute Heru Sutadi menyayangkan kebijakan Kemenkominfo tersebut.

Heru mengungkap seharusnya Kemenkominfo sebagai lembaga pemerintah yang mengatur jagat telekomunikasi di Indonesia bisa menerapkan kebijakan yang lebih cerdas daripada hanya sekadar melakukan pemblokiran akses data.

"Disayangkan jika hanya itu yang bisa dilakukan Kemenkominfo. Harusnya bisa lebih cerdas dan fokus pada masalah apanya di sana," kata Heru saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (23/9).

Heru mengatakan pemblokiran akses data tidak tepat sasaran. Seharusnya, pelaku hoaks dan ujaran kebencian yang diberi sanksi.

"Misalnya penyebaran hoax dan ujaran kebencian, mereka yang menyebarkan dan membuat itulah yang diproses. Jadi ada sanksi baik berupa pemblokiran akun, penghapusan kicauan maupun sanksi jika ada pelanggaran sesuai UU ITE," ujar Heru.

Pemblokiran akses internet bagi Heru merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) mengingat para pengguna internet memiliki hak digital. Hak digital yang dimaksud adalah hak masyarakat untuk mengakses internet.

Heru mengatakan pemblokiran yang dilakukan Kemenkominfo menandakan pemblokiran yang dilakukan sebelumnya tidak efektif untuk menekan hoaks.

"Pemblokiran akses internet betapa pun merupakan pelanggaran HAM yang harus dapat dipertanggungjawabkan, baik secara nasional maupun internasional," kata Heru.

Sebelumnya, Kemenkominfo memutuskan untuk melakukan pembatasan akses internet di Wamena menyusul kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Sejak Senin (19/7) Kemenkominfo telah mengambil langkah melakukan throttling atau pelambatan akses atau bandwidth. Perlambatan akses internet ini dilakukan untuk mencegah penyebaran hoaks yang kian memicu aksi.

Pada 11 September 2019 Kemenkominfo memastikan telah mencabut pemblokiran internet di seluruh Papua Barat.

Kemenkominfo mengklaim blokir internet efektif menekan penyebaran hoaks, kabar bohong, dan ujaran kebencian mengalami penurunan sejak 31 Agustus 2019.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190923185802-213-433122/pengamat-kominfo-harus-cerdas-hadapi-internet-papua
Share:

Indosat, XL, dan Telkomsel Terdampak Blokir Internet Wamena


Indosat, XL, dan Telkomsel Terdampak Blokir Internet Wamena Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan pemblokiran akses internet di Kabupaten Wamena diterapkan kepada operator seluler Indosat OoredooTelkomsel, dan XL Axiata.

Plt. Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu mengatakan saat ini pihaknya masih membuka akses telepon dan pesan singkat di Wamena. 

"Pembatasan layanan data hanya berlaku untuk tiga operator yakni Indosat, Telkomsel, dan XL. Untuk diketahui hanya layanan internet saja yang dibatasi untuk waktu yang akan kami sampaikan di kemudian hari," ungkap pria yang kerap disapa Nando di kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (23/9).

Ia mengatakan Menkominfo Rudiantara berkomunikasi dengan para operator setelah adanya kerusuhan di Wamena pada Senin (23/9) pagi.

"Setelah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum atau aparat keamanan di Papua dan sekitarnya itu kemudian pak menteri menghubungi meminta para operator untuk melakukan pembatasan layanan data di Kabupaten Wamena, mulai pukul 12.30 WIT," kata Nando.

Ia menerangkan untuk saat ini baru Wamena saja yang memberlakukan pemblokiran akses internet.

Sebelumnya, Kemenkominfo melakukan pemblokiran akses internet di Wamena, Papua menyusul kerusuhan yang terjadi pada Senin (23/9). Dengan begitu, masyarakat hanya bisa menggunakan layanan pesan singkat (SMS) dan telepon.

Nando mengatakan pembatasan akses internet dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Wamena.

Pembatasan akses internet di Wamena mulai dilakukan pada 10.30 WIB. Ferdinandus mengatakan pembatasan akses internet dilakukan hingga situasi di Wamena kembali kondusif. 


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190923205743-213-433176/indosat-xl-dan-telkomsel-terdampak-blokir-internet-wamena
Share:

Situs KPAI Diretas


Situs KPAI Diretas Ilustrasi. (Istockphoto/gorodenkoff)

Situs Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAIdiretas. Ketika CNNIndonesia.com mencoba membuka situs KPAI, tertera 'Service Unavailable'.

Namun, jika diketik dalam browser akan ada pesan singkat dari peretas.

"Maaf merusak halaman bapak dan ibu. Saya pikir dengan meretas KPAI, KPAI bisa mendengarkan keluh kesah bocah di bawah umur seperti saya. Jujur saja......,"

Situs KPAI DiretasFoto: Screenshot via Web KPAI

Pesan dari peretas ini terpotong. Sebelumnya, jika membuka situs KPAI maka akan tertera jelas pesan dari peretas.


Hingga berita ini diturunkan situs KPAI masih belum bisa diakses.

Situs KPAI DiretasFoto: Screenshot via Web KPAI

Share:

Operator: Belum Ada Instruksi Pembatasan Internet di Jakarta


Operator: Belum Ada Instruksi Pembatasan Internet di Jakarta Ilustrasi (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Telkomsel menyebut hingga saat ini belum ada instruksi pembatasan internet di Jakarta dari pemerintah. Hal ini diungkap VP Corporate Communications Telkomsel - Denny Abidin menjawab pertanyaan terkait kemungkinan dilakukannya pembatasan internet di Jakarta terkait aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR RI, Selasa (24/9).

"Jakarta aman. Tidak ada pembatasan internet, karena tidak ada instruksi dari Kemenkominfo," tuturnya saat dihubungi CNNIndonesia.com via pesan teks.

Hal serupa diungkap Wakil Direktur Utama Tri Indonesia, Danny Buldansyah. Menurutnya belum ada instruksi untuk membatasi akses internet di Jakarta terkait aksi demonstrasi hari ini. 
"Belum ada," ujarnya singkat saat dikontak via pesan teks, Selasa (24/9).

Indosat Ooredoo juga menyebut belum ada instruksi dari pemerintah untuk pembatasan akses internet terkait aksi demonstrasi mahasiswa hari ini. 

"Belum ada, belum ada arahan pemerintah terkait hal ini," jelas Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Turina Farouq lewat pesan teks, Selasa (24/9).

Senada, Henry Wijayanto, head of external communication XL Axiata mengatakan saat ini tidak ada arahan dari Kemenkominfo untuk membatasi akses internet.

"Tidak ada arahan untuk itu [pembatasan internet]," tulis Henry melalui pesan teks.

Pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika masih belum merespons terkait hal ini ketika dihubungi CNNIndonesia.com.

Hingga berita ini diturunkan, operator lain seperti XL Axiata, dan Smartfrem juga masih belum memberikan keterangan.

Aksi demonstrasi mahasiswa yang dilakukan di depan gedung DPR hari ini dilakukan hingga memblokade tol dalam kota.

Tak cuma di Jakarta, aksi demonstrasi mahasiswa ini juga terjadi disejumlah kota lain di Indonesia seperti Palembang, Makassar, Surabaya, Semarang, dan kota lainnya. Tak cuma mahasiswa, kelompok buruh tani pun ikut berdemonstrasi hari ini.

Beberapa tuntuntan mahasiswa dalam aksi demonstrasi ni diantaranya merupakan protes terhadap sejumlah aturan perundangan. Mereka meminta DPR menunda pembahasan ulang Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), merevisi UU KPK yang baru saja disahkan, menuntut negara untuk mengusut dan mengadili elite-elite yang seharusnya bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan.

Menolak pasal-pasal bermasalah dalam Revisi UU Ketenagakerjaan, menolak pasal-pasal dalam Revisi UU Pertanahan, rancangan UU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) lekas disahkan, dan mendorong suatu proses demokratisasi di Indonesia. Tidak boleh ada lagi penangkapan aktivis dari berbagai kelompok.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190924151859-213-433421/operator-belum-ada-instruksi-pembatasan-internet-di-jakarta
Share:

Apple Tetap Produksi Mac Pro di AS

Apple Tetap Produksi Mac Pro di AS Mac Pro. (REUTERS/Mason Trinca)

Apple tetap memproduksi generasi terbaru Mac Pro di Austin, Texas, Amerika Serikat. Keputusan ini dilakukan setelah melalui diskusi panjang sesuai permintaan Presiden Donald Trump.

Apple akhirnya membuat Mac Pro di AS setelah pemerintah memberikan pengecualian tarif untuk beberapa perangkat pendukung. 

Perang tarif antara AS dan China mengindikasikan Apple memindahkan lini produksi beberapa produknya ke luar Negeri Bambu. Apple sendiri sejak 2013 telah memproduksi Mac Pro di Texas.

Hanya saja, Apple perlu mengimpor komponen Mac Pro dari China. Perang dagang membuat pemerintah AS menerapkan tarif suku cadang yang lebih tinggi untuk barang-barang dari China.

Mengutip CNN, pemerintahan Trump sepakat memberikan pengecualian tarif untuk komponen asal China yang diperlukan Mac Pro.

Langkah ini merupakan salah satu upaya Trump untuk mendorong perusahan teknologi memproduksi produk mereka di 'kampung halaman'.

Seperti diketahui, Mac Pro merupakan salah satu produk selain iPhone dan iPad yang kebanyakan diproduksi di China. Bukan hanya mengandalkan rantai pasokan bahan baku, Apple juga sudah melakukan investasi tenaga kerja terlatih untuk memproduksi perangkat pintar.

Apple dan sejumlah raksasa teknologi sejak Juni lalu mengajukan pembebasan tarif impor dari China kepada pemerintahan Trump. Gedung Putih sebelumnya mengusulkan pengenaan tarif impor sebesar 25 persen kepada US$300 miliar produk impor dari China. Pemerintah AS kemudian sepakan menurunkan pajak impor sebesar 10 persen, hingga berakhir menunda kebijakan tersebut.

Menyikapi terencana tersebut, Apple sempat berencana memindahkan lini produksinya dari Texas ke China. dengan alasan agar lebih dekat dengan pabrik lainnya. Rencana tersebut menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Trump, di tengah rencana Apple untuk menambah investasi sebesar US$100 juta untuk pabrik di Texas.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190924160642-185-433436/apple-tetap-produksi-mac-pro-di-as
Share:

Pengguna Kesulitan Akses Twitter


Pengguna Kesulitan Akses Twitter Logo. (LOIC VENANCE / AFP)

Pengguna Twitter mengeluhkan koneksi ketika mengakses Twitter pada Rabu (25/9). Pengguna merasa kesulitan saat hendak mengunggah maupun membuka foto dan video. Beberapa di antaranya sempat menuliskan keluhan tersebut di Twitter.








Saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com, pihak Twitter telah menyelidiki masalah kesulitan akses ke Twitter yang dialami pengguna di Indonesia hari ini. Namun, pihaknya mengatakan jaringannya tidak bermasalah.

"Hal tersebut tidak terkait dengan layanan dan jaringan back-end kami," jelas perwakilan Twitter saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Rabu (25/9).

Lihat juga:
 Situs KPAI Diretas
Netizen juga menanyakan pada Telkomsel dan Telkom terkait sulitnya mengakses Twitter ini. Netizen mengeluhkan bahwa Twitter terasa lambat sementara ketika mengakses situs lain tidak ada masalah.





Berdasarkan pantauan melalui situs Downdetector.id, terlihat adanya titik merah di Jakarta juga Bekasi dan sejumlah kota lainnya di Indonesia. Sementara di Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya juga terlihat titik kuning. Semakin merah titik yang muncul, berarti semakin banyak laporan adanya gangguan.

Sebelumnya, pengguna Twitter juga keluhkan mengalami hal serupa pada Selasa (24/9) dan kembali terjadi sejak tadi siang.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190925180546-185-433994/pengguna-kesulitan-akses-twitteri
Share:

Recent Posts